Selasa, 12 Maret 2013

"Modal Nekat, berbuah Berkah"

Success Story

                       "Modal Nekat, berbuah Berkah"


Dua tahun sudah berlalu. Ternyata hasil jerih payahnya sebagai pedagang sekoteng belum mampu mensejahterakan keluarganya. Cita-cita Yusuf memang luar biasa. Ia ingin menyekolahkan semua anaknya hingga jenjang perkuliahan. Tentu sebuah cita-cita melangit dari seorang pedagang kecil di kota yang sangat besar.

“Saya bertekad, saya ingin anak-anak saya kuliah semua. Saya ingin rumah tangga mereka tidak seperti saya. Cukup saya saja serta ibunya. Mereka harus lebih baik,” ucap pria yang lahir di Cirebon 11 September 1953 itu.

Tahun 1977 menjadi catatan sejarah bagi Yusuf. Secara tiba-tiba ia membanting setir usahanya menjadi pedagang kudapan khas sunda, gorengan. Gerobak pisang goreng serta peralatan masak milik salah satu kenalannya ia beli seharga Rp 67.500.

Bilangan Ciliwung, Bandung, lantas menjadi tempat pertama Yusuf menjual gorengannya. Sayang, Yusuf hanya bertahan semalam. Ia tidak tega melihat disampingnya ada seorang ibu yang juga menjual gorengan.

Setelah berkeliling kota Bandung, akhirnya Yusuf memilih mangkal di bilangan Cendana. Bersama sang istri tercinta, serta anaknya, Jaja Zakia Yamani yang baru menginjak usia dua tahun, Yusuf pun semangat berjualan. Kali ini Yusuf memulai usahanya usai menunaikan shalat Dzuhur, hingga pukul 21.00.

Hari pertama, Yusuf mengeluarkan modal Rp 4000 untuk belanja bahan. Hasil penjualan yang didapat seharian hanya 400 perak. Sekali lagi Yusuf tak mengeluh.

Bagi Yusuf, mencari nafkah harus dengan ketekunan, dan memohon kepada Allah SWT sang Pemberi Rejeki. Karenanya, Yusuf tak lupa melaksanakan ragam kewajibannya sebagai seorang muslim, sebelum memohon pertolongan Allah Swt.

Yusuf beserta istri selalu menunaikan shalat fardhu tepat waktu. Selain itu mereka pun terbiasa melaksanakan shaum sunnah Senin dan Kamis. Bahkan Yusuf terbilang rajin shalat tahajud.

Sehari kemudian dengan modal masih Rp 4000, Yusuf mendapatkan uang 800. Hari demi hari uang yang didapat pun terus bertambah hingga mencapai angka 4000 rupiah.

“Saya sama ibu huhujanan sambil dorong gerobak. Waktu Itu anak saya masih kecil (2 tahun). Kalau tidur dimasukin ke gerobak memakai kardus. kalau mau pulang juga begitu. Saya masukin sambil dorong gerobak dari Cendana sampai monumen Unpad,” kenang Yusuf.

Buah Jerih Payah

3 tahun sudah usahanya berjalan, namun belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hingga tiba satu saat yang tidak di nyana - nyana, temannya sekampung yang dulu sama - sama satu SD dengan Yusuf berpapasan di jalan. Akhirnya setelah saling melepas kangen, Andi pun mengajak Yusuf untuk mampir ke rumahnya. Yusuf pun mengiyakan. Sesampainya di rumah, Andi menunjukkan satu majalah dimana di dalamnya di ceritakan kisah sukses orang - orang yang berjualan gorengan dengan membeli waralaba/franchise gorengan jutawan.

Awalnya Yusuf sangat tertarik, tapi melihat dana awal 15 Juta yang mesti disediakan untuk membeli lisensi franchise gorengan jutawan, Yusuf pun menjadi murung. Andi pun segera paham dengan keadaan Yusuf, maka Andi Berkata pada Yusuf,"jangan murung, aku paham dengan kondisimu.Aku akan memberikan pinjaman dana 15 juta untuk kamu. yang penting kamu serius dan sungguh-sungguh dalam usahamu nanti.Tekuni bisnis franchise gorengan jutawan nanti!"

Akhirnya di mulailah usaha Yusuf dalam menekuni franchise gorengan jutawan.   Ketekunan dan kesabarannya menuai hasil. Oktober 1983 Yusuf, membeli sebuah rumah sederhana. Tahun 1988 saat omsetnya menembus ongkos haji berdua, ia pun langsung memenuhi panggilan Allah ke tanah Suci beserta istri tercinta.

Sepulang dari Mekah, pelanggan Yusuf kian meningkat. Mulai dari kalangan bawah sampai konglomerat, rela antri demi dagangannya. Diantara mereka ternyata ada yang berasal dari luar kota, semisal; Surabaya dan Jakarta. Bahkan anggota DPRD Jawa Barat pun tak segan ikut memesan gorengan Yusuf. Sejak itu, Usaha Yusuf yang di awali dengan membeli franchise Gorengan Jutawan dikenal masyarakat luas.

“Rasanya kata orang lezat. Gorengannya beda dari yang lain, garing dan minyaknya ga terlalu banyak,” ungkap Yusuf.

Hasil jerih payah dalam mencari nafkahnya itu, kini Yusuf telah memiliki 5 buah rumah. Satu rumah ia dedikasikan untuk kepentingan umat dengan membuat Majelis Taklim ibu-ibu yang digagas istrinya. Sisanya untuk anak-anak, serta karyawannya yang kini sudah mencapai 10 orang.

Empat anaknya, ia kuliahkan hingga jenjang perguruan tinggi. Bahkan dua diantaranya menjadi dokter umum. Ia pun menyekolahkan buah hati saudaranya di kampung halaman, bahkan hingga ke jenjang perkuliahan.

Bentuk bakti kepada orang tua dan mertuanya, Yusuf bangunkan rumah untuk mereka di Cirebon. Tak lupa, ia pun memberangkatkan mereka ke Mekah.

Selain itu, Yusuf juga memberikan beberapa bidang tanah untuk digarap oleh saudara-saudaranya di Cirebon. Ia pun memperkerjakan tetangganya yang menganggur. Saat ini sudah ada 10 pegawai di tempat usahanya.

Semuanya itu dilakukannya saat Yusuf masih sangat sederhana. Prinsipnya memberi sesuatu tidak mesti menunggu kaya. “Tekad saya, Allah ngasih rejeki. Supaya rejeki itu langgeng, maka harus berbagi. Dan memang benar ada manfaatnya. Itu yang saya rasakan,” ungkap Yusuf.

Saat ini ia mengaku meraup omset 3-4 juta rupiah perhari atau sekitar 90-120 juta rupiah perbulan. Omset itu bahkan naik berlipat saat bulan ramadhan yang penuh berkah itu tiba.

“Saya pertama ke Bandung minta restu orang tua, pidua’na (minta doanya-red) supaya hidup saya berkah. Waktu itu saya tidak minta harta. Itu mungkin yang dinamakan rejeki berkah. Pendapatan sedikit, tapi cukup untuk yang lain. Apalagi pendapatan banyak,” kata Yusuf, menutup perbincangan.

 








YUSUF INI TELAH MERAIH SUKSESNYA!!

KAPAN GILIRAN ANDA..!!??




TENTUKAN PILIHAN ANDA SEKARANG UNTUK MENIRU JEJAK SUKSES MEREKA YANG TELAH BERGABUNG DENGAN KELUARGA BESAR FRANCHISE 
"GORENGAN JUTAWAN"




BERGABUNGLAH SEGERA SEKARANG JUGA

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :
CUSTOMER SERVICE 
DI LINE CALL : 08976667960
E-mail : vuadganteng@yahoo.co.id
YM      : vuad ganteng


BEST REGARD

FOUNDER FRANCHISE GORENGAN JUTAWAN

Jumat, 01 Maret 2013

Selamat Datang di Franchise Gorengan Jutawan

SELAMAT DATANG DI FRANCHISE "GORENGAN JUTAWAN"


Jualan gorengan, mahasiswa ini raup untung Rp 120 juta per bulan

 

Semua orang tentu mengenal makanan gorengan. Bukan hal sulit menemukan penjual gorengan di jalanan. Tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang doyan makan gorengan.

Fenomena ini rupanya ditangkap oleh Riyadh Ramadhan, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, lulusan SMA Al Hikmah Surabaya. Dia jeli melihat makanan gorengan sebagai potensi untuk berbisnis.
Riyadh menceritakan, aktivitas bisnisnya sebenarnya sudah dimulai sejak dia duduk di bangku Sekolah Dasar. Ketika itu dia biasa menjual mainan anak-anak dan gambar tempel kepada teman-teman sekolahnya. Dia mengatakan inspirasi menjadi pebisnis didapat dari kedua orang tuanya yang juga pebisnis yang sukses mengelola lembaga pendidikan.

Proses Riyadh terjun ke bisnis makanan gorengan ini dimulai ketika dia masih berusia 16 tahun, saat masih duduk di bangku SMA. Tahun 2009, berawal dari hobi memasak dan melihat peluang usaha, dia berinisiatif menjual gorengan kepada teman-teman sekolahnya. Semua itu awalnya dia lakukan secara otodidak.

Kemudian, sesuai dengan inspirasinya maka dia browsing di internet dan menemukan blog yang menawarkan franchise, yaitu Franchise "Gorengan Jutawan". Dia sangat tertarik dengan penawaran franchise tersebut yang menurutnya hanya dengan modal minimal yakni 15 Juta saja, maka akan dapat memulai bisnis impiannya tersebut.

Dengan bekal keuntungan setahun dan bantuan dana dari orang tuanya, Riyadh memberanikan diri untuk membeli franchise "Gorengan Jutawan" di salah satu mal di Surabaya.  Franchise tersebut menyediakan menu gorengan, seperti kentang, jamur, ayam, dan otak-otak ikan. Selain gorengan, juga menyediakan beragam pilihan minuman.

Dengan harga Rp 6.000-Rp 9.000 per kotak yang berisi empat sampai lima gorengan ternyata banyak orang menyukai gorengan jutawan. Tak seberapa lama, dia pun membuka dua gerai baru.
Dari ketiga gerai itu, total omzet yang didapatnya mencapai Rp 120 juta per bulan, dengan laba sekitar 40 persen dari omzet. 

Meraih kesuksesan di usia muda mungkin menjadi impian banyak orang. Namun bagi Riyadh Ramadhan impian itu kini telah diraihnya menjadi kenyataan.


ANAK MUDA INI TELAH MERAIH SUKSESNYA!!

KAPAN GILIRAN ANDA..!!??




TENTUKAN PILIHAN ANDA SEKARANG UNTUK MENIRU JEJAK SUKSES MEREKA YANG TELAH BERGABUNG DENGAN KELUARGA BESAR FRANCHISE 
"GORENGAN JUTAWAN"




BERGABUNGLAH SEGERA SEKARANG JUGA

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :
CUSTOMER SERVICE 
DI LINE CALL : 08976667960
E-mail : vuadganteng@yahoo.co.id
YM      : vuad ganteng


BEST REGARD

FOUNDER FRANCHISE GORENGAN JUTAWAN